Minggu 25/4/2021 Indonesia berduka, seluruh awak kapal selam KRI Nanggala 402 telah dinyatakan gugur akibat tenggelam diperairan Bali.
Turut beduka atas peristiwa ini Rest in peace KRI Nanggala 402 on Eternal Patrol (patroli untuk selamanya). Kau pergi begitu cepat, memutuskan untuk menjaga samudera selamanya. Setelah diterbangkan tinggi. Dialiri deras, kemudian diledakkan dengan keras. Laut memelukmu dengan erat. Semoga surga menjadi pelabuhan terakhir bagimu.
Terimakasih, Prajurit Kebanggaan Bangsa.
Berikut kumpulan puisi duka untuk KRI Nanggala 402 yang kami dapat dari berbagai sumber
Menjaga Lautan Selamanya
21 April
Nanggal 402 dalam steril
53 awak telah siap sedia
Turunkan tugas di dasar samudera
Dikala latihan isyarat dimulai
Nanggala 402 mulai aksi
Sang penjaga kedaulatan
Menyelam ikuti haluan
Semakin menyelam
Semakin dalam
Hingga hilang
Di dasar palung
72 jam
Adalah waktu hidup bagimu
Dikala kami tak tahu
Dimana rimbamu
Bersemayam
Kini telah berlalu
Dan jejakmu telah ditemukan
Nanggala 402 terpantau
850 pendeteksian
Pupuslah segala harapan
Sang penjaga kedaulatan
telah gugur
Setelah hilang kabar
Oh Nanggala
Kabarmu telah menjadi duka
Seantero Negeri berduka cita
Berderai air mata
Tunai sudah janji bakti
Berpuluh tahun menjaga negeri
Sang Nanggala
Menjaga laut selamanya
By. Ade Ilhamsyah
~♥~
Peraduan Terakhir Nanggala 402
Langitku mendung
Bumiku berkabung
Lima puluh tiga jiwa telah kembali ke peraduannya
Bersama si paus baja penjaga samudera
Menuntaskan tugasnya
Menyelam dalam misi
Hingga tak timbul lagi
Linangan air mata mengiring kepergianmu
Wahai putra kusuma bangsa
Selama doa dari penjuru negeri
Memeluk hangat menuju surgawi
Untaian doa bertabur mewangi bersamamu
Tenanglah baik-baik disana
Tuhan telah memelukmu
Mendekap hangat dalam damaimu
Perjuanganmu jangan kau khawatirkan
Penerusmu telah tumbuh
Bersama asamu
Mengabdi sepenuh hati
Untuk bumi pertiwi
~♥~
Nanggala 402
Engkau tak tampak di permukaan
Tetapi gagal dalam lautan
Suaramu tak pernah terdengar
Dalam diam kau bergerak
Umurmu tak muda lagi
Semangat juangmu berapi-api
Kau sangat mempesona
Menjadi cita-cita anak bangsa
Untuk dapat berlayar bersamamu
Di samudera lepas kau bekerja
Tak kenal lelah dan takut
Siap mengamankan negeri tercinta
Dari ancaman musuh yang tak terdeteksi
Semboyan Wira Ananta Rudira
Prajurit terbaik yang selalu bersamamu
Hanya orang terpilih yang bisa menemanimu
Betapa kuat dan tangguhnya dirimu
Kini
Semua tinggal nama
Kedalaman 830 meter
Namamu abadi
By. Rumiyati
~♥~
Para Pahlawan Bahari
Tugasmu begitu besar menjaga laut NKRI
Tiada letih kau keluhkan
Untuk negeri urusanmu sendiri kau tinggalkan
Pahlawan bahari
Kau tidak pernah pergi
Engkau masih ada di sini
Di tanah negeri yang kau cintai
Dipijakan bumi pertiwi
Laut dalam kau pantau
Lewat kapal selam yang kau kemudi
Keamanan laut tujuan engkau
Oh pahlawan bahari
Begitu mulia tugas yang kau jalani
Bagaimana lagi kau sudah terlalu cinta pada negeri ini
Negeri di mana kau di lahirkan tanah bumi pertiwi
Hormat kami untukmu
Setelah kau pilih misi berhargamu
On eternal patrol pilihanmu
Oleh karena itu tiada kata pergi dalam kamusmu
Engkau tidak pernah tenggelam
Engkau tidak tiada
Engkau tetap dalam misimu
Terimakasih
Terimakasih
Terimakasih
Sekali lagi terimakasih
Sudah saatnya engkau prajurit negeri
Tenang dan damai dalam bahari
Tetap laksanakan misimu untuk bumi pertiwi
Biar kami yang doakanmu di sini
Misi yang telah kau pilih untuk selamanya
~♥~
Prajurit
Aku anak laut
Tumbuh menguntai rumput di pantai
Menyelam ribuan kaki
Menarik kegelapan palung
Besar kemudian aku menjaga luasnya
Mengemudi sampai ke dasar
Ombak temanku bermain riak
Meneropong julang karang sambil berenang
Aku anak laut
Berbaju tenunan samudera
Merah putih di dada
Tiada gusar walau badai melanda
Takan daku meninggalkan buritan meski terendam kaku
Aku anak laut.. Pelaut
Menyembul menarik napas aroma garam
Menyelam mencium terumbu penuh cinta
Jelajahi Nusantara
Hingga kapalku karam
Aku tak berteriak sesalan
Sampai selamku tenggelam
Aku bangga menepuk dada
Aku anak laut... Prajurit laut
Lahir di pantai
Kembali ke pantai ke dalam gelombang
Sampai akhir di titik panggilan
Aku anak laut... Prajurit laut... Gugur di laut
Bersandar di samudera luasNya
~♥~
Nanggala Empat Kosong Dua
Nanggala empat kosong dua kau adalah kapal selam tua
Tujuh puluh dua jam sudah namu kau belum nampak jua
Jagat maya mulai riuh bertuliskan belasungkawa untukmu nanggala empat kosong dua
Selain tidak percaya perasaan tidak terima juga memenuhi sukma
Nanggala empat kosong dua muncul lah ke permukaan
Temui ibu yang sedang merintih dan berdoa dengan penuh harapan
Nanggala empat kosong dua muncul lah kepermukaan
Sapu bersih air mata istrimu yang sedang mengandung buah hati kalian
Nanggala empat kosong dua muncul lah kepermukaan
Peluk anakmu yang belum siap kekurangan kasih sayang
Nanggala empat kosong dua ternyata kau berlayar menuju keabadian
Nanggala empat kosong dua kau memilih berpatroli selamanya
Nanggala empat kosong dua bersemayamlah dengan tenang di dasar samudera
By. M. Siregar
~♥~
Kau yang Pergi
Gemuruh ombak menghempaskan asaku
Ingin ku remuk batu karang saat ku dengar kabarmu tentangmu
Kau yang setia menjaga samudera
Kau pula yang harus sirna ditelannya
Rabb, inikah bukti cintaMu untuk mengabdi negeri setiaku
Bakti dan cintanya pada pertiwi telah Kau abadikan dalam luasnya laut biruMu
Rabb, aku ikhlas
Bila harus pergi dengan janjinya yang suci
Karena ku yakin surgaMu telah menanti
Yang telah Kau persiapkan untuknya di sana
~♥~
Duka KRI Nanggala 402
Duka kami begitu dalam
Sedalam laut Bali tempat terakhirmu
Bersemedi di dasarnya penuh misteri
53 patriot menjadi Kusuma bangsa
Menirwana selamanya
Pengabdianmu lebih luas dari laut yg kau jelajahi
Begitu setianya kau berbakti pada negeri
Hingga kami tak mampu berkata-kata lagi
Untuk melukiskan segala juangmu
Aku melukis duka
Sambil berdoa untukmu
Wahai patriot bangsa
Semua air mata ini
Aku keringkan untuk mengenangmu
Semoga bangsamu menghargai jasamu
Dalam goresan sejarah
Para pahlawan bangsa
Aku berdoa pula untuk anak-anakmu
Semoga kesedihannya
Diganti dengan kasih sayang
Dari yang maha kasih
Semoga kelak anak-anakmu mewarisi jiwa patriotmu
Yang kau tinggalkan bersama KRI Nanggala 402
Di dasar jiwa yang selalu berkobar
Untuk mengabdi pada negara
Selamat jalan wahai partiot bangsa
Engkaulah suhada yang di rindukan
Para pejuang sejati
By. Rastono Sumardi
~♥~
Pemberani
Wahai para pemberani
Kau tinggalkan sanak family
Berjuang demi NKRI
Di kedalaman laut bahari
Kini kau pergi tak kembali
Meninggalkan duka pada bangsa ini
Semua duka kami untukmu
Wahai para pemberani
Kau tetap lestari
Sesungguhnya kau tak pergi
Masih menjaga negeri ini
Di pangkuan ibu pertiwi kau abadi
Semua mata tertuju
Wahai para pemberani
Baik mata maupun mata hati
Semua sudah diupayakan sekuat raga ini
Namun apalah daya sudah takdir Ilahi
~♥~
On Eternal Patrol
Langit dan bumi berduka
Gunung dan lembah bermuram durja
Awan beriring menitikan air mata
Satria hiu kencana telah tiada
Menunaikan janji untuk negara tercinta
Gugur dengan gagah perkasa
Kembali keharibaan ibu pertiwi dengan membusungkan dada
Korbankan jiwa dan raga kehormatan bangsa dan negara
Tak pernah gentar meski gelombang menghadang
Tak pernah takut menerjang rintangan dihadapan
Samudera adalah rumahmu
Tempat pengabdian tiada henti
Tempat pembuktian darma bakti kepada negeri
Setiap riak gelombang, setiap hempasan air pasang menyebut namamu dengan kebanggan
Wira utama dengan tekat dan semangat penuh berkobar
Selamat jalan pahlawan
~♥~
Nestapa Nanggala 402
Usai duka pulau seribu
Kini muncul lagi pilu
Lautan membiru
Di rumahmu nanggala 402 kalian di laut terseduh
Seiring tadarus Ramadhan dan gema tarwih Marhaban
Nusantara berduka nanggala 402
Hilang selamanya di lautan Indonesia
Adakah doa kami tolak bencana tak mambrur lagi Ya Allah
Ataukah dosa bangsa jadi bianglala
Ah nestapa tetap nestapa
Kapal nanggala 402
Rumah duka mereka pahlawan bangsa
Kapal nanggala 402
Rumah air mata keluarga
Di bulan puasa di masa corona
Lautan menggelora
Air mata tumpah
Innalillahi di kata
Lautan indah mengapa jadi murka
Jauh di dasarnya
Rengsekan nanggala
Merekam senyum indah pahlawan bangsa
Ya Allah surgakan mereka
By. Hamri Manoppo
~♥~
Hilangnya KRI Nanggala 402
Hilang tak berbekas jejak
Pada guratan tangis anak bangsa
Waktu terus berjalan mengitari samudera
Hingga ke pelosok lautan menjulang tinggi
Doa disekujur anak-anak menangis
Menanti kabar keluarganya berpulang
Laut semakin hitam diantara malam
Namun tak jua ditemukan di sana
Tuhan engkau Maha Kuasa
Berikan keselamatan dengan kuasamu
Hanya engkau mengetahui jalannya
Tuk berpulang dengan senyuman
Jika esok hari belum ditemukan
Atau waktu yang masih berlalu
Akan ku semai doa di sepertiga malam
Lewat lantunan ayat-ayat Al Quran